Stres selama kehamilan berkaitan dengan risiko epilepsi pada anak

Written by roandom on November 16, 2024 in Lifestyle with no comments.

Stres selama kehamilan dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan janin, termasuk meningkatkan risiko epilepsi pada anak. Sebuah studi yang dilakukan di Universitas California menemukan bahwa wanita yang mengalami stres selama kehamilan memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk memiliki anak dengan epilepsi.

Epilepsi adalah gangguan saraf yang ditandai dengan serangan yang tidak terduga dan dapat menyebabkan kejang atau kehilangan kesadaran. Penyebab pasti epilepsi belum diketahui, namun beberapa faktor risiko telah diidentifikasi, termasuk faktor genetik dan lingkungan.

Stres selama kehamilan dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon stres dalam tubuh, yang dapat mempengaruhi perkembangan otak janin. Hal ini dapat mengganggu perkembangan saraf dan meningkatkan risiko terjadinya gangguan saraf seperti epilepsi.

Untuk itu, penting bagi ibu hamil untuk mengelola stres dengan baik selama kehamilan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres antara lain adalah dengan berolahraga secara teratur, meditasi, yoga, atau terapi relaksasi. Selain itu, penting juga untuk memiliki dukungan sosial yang cukup selama masa kehamilan.

Selain mengelola stres, ibu hamil juga disarankan untuk menjaga pola makan yang sehat, mengonsumsi asam folat yang cukup, dan menghindari paparan zat berbahaya seperti alkohol dan rokok. Semua langkah tersebut dapat membantu mengurangi risiko komplikasi kehamilan dan mengurangi risiko epilepsi pada anak.

Dengan menjaga kesehatan fisik dan mental selama kehamilan, ibu dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi janinnya dan mengurangi risiko terjadinya gangguan saraf seperti epilepsi pada anak. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kesehatan dan mengelola stres dengan baik selama masa kehamilan.